Friday, February 16, 2018

CONTOH PENULISAN PROPOSAL SKRIPSI BAB 1 SAMPAI BAB 3




 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Perkembangan komunikasi masa sekarang ini sangat pesat, ini dapat dilihat dari perkembangan ilmu penngetahuan dan teknologi seperti dari media elektronik dan cetak. Semua media masa umumnya mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai alat memberikan informasi artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu dan salah satu media komunikasi masa berupa radio.
Komunikasi dalam media masa yang berlangsung dua arah dan diwarnai hubungan timbal balik yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan masyarakat, karena media tersebut dapat menampilkan program-program acara yang menarik sehingga dapat diminati masyarakat secara umum.
Program acara radio sangat beragam, format isi siaran, gaya siaran dan bahasa siaran semua itu diselaraskan dengan visi, misi dan target pendengar. Selain itu, program radio juga disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, atau selera pendengar. Sehingga rogram radio tidak akan terlepas dari komersial sebab acara yang disiarkan radio selalu harus ada nilai jual bagi pendengarnya sehingga acara yang disiarkan sesuai dengan keinginan masyarakat, sebab masyarakat cenderung memilih program acara yang mereka anggap bagus hal ini sangat erat kaitannya dengan minat.
Minat adalah suatu kecenderungan yang menetap pada objek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (W.S Winkel, 1984 : 30). Jadi minat disini adalah suatu kemauan yang didorong dengan kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung secara tak sadar (Abu Ahmadi, 2004 : 40).[1]



Menurut Romli (2009 :28),[2] program radio terdiri dari acara pemutaran lagu (music programe), obrolan atau bincang-bincang (talk show), dan rogram berita (news program). Dan acaranya dapat dinikmati dalam segala suasana dan tempat misalnya sambil tidur-tiduran, sambil mengendarai mobil, sambil menyelesaikan tugas dan sebagainya.
Informasi dan hiburan sudah menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-harinya untuk memperoleh ilmu dan menambah wawasan serta informasi. Untuk itu radio berusaha bertahan hidup dan harus mampu bersaing untuk memperoleh predikat terbaik dari pendengarnya, dengan sajian-sajian program yang menarik dan salah satu daya pikat yang dimanfaatkan radio siaran untuk menarik pendengar agar tetap setia di frekuensinya dengan menyajikan hiburan dan informasi.
PT. Radio Pesona Lembayung Swara Serumpun atau yang lebih dikenal sebagai radio RBT FM didirikan pada 5 tahun silam oleh beberapa orang direksi, diantaranya Deviana Amenito, Amenito Sutra Sutresno, dan Endri Nurty.
Setelah beberapa tahun Radio berjalan, kepemilikan saham dibeli oleh bapak Yuyun Hidayat Dan Anny Firgus Hidayati. Dengan didukung cukup memadai dan sumber daya manusia yang ahli, Radio RBT FM hadir ditengah masyarakat kota pekanbaru sebagai sarana informasi, pendidikan dan juga hiburan.
Dengan Tagline The Music Factory, Radio RBT FM menghadirkan lagu-lagu dengan kualitas terbaik dan tentunya sesuai dengan selera masyarakat kota pekanbaru yang membutuhkan hiburan dan Informasi.
Salah satu program radio adalah musik yang berfungsi sebagai sarana hiburan antar masyarakat, tidak hanya mendengarkan musik saja tetapi juga mecari info ringan seperti tips kesehatan atau gaya hidup dan kirim-kirim salam. Menurut Morissan (2008 : 213),[3] program hiburan adalah bentuk siaran yang bertujuan untuk mnghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Dengan adanya acara yang bernuansa hiburan di radio RBT 90.0 FM diharapkan dapat memenuhi hasrat dan selera pendengar.
Mengingat program siaran radio RBT 90.0 FM tidak lagi menjadi pilihan utama yang disebabkan karena banyak pilihan dalam mencari hiburan lainnya yang disajikan oleh stasiun TV, stasiun radio dan perkembangan internet. Penyiar pun tidak bisa memaksa pendengar “stay tune” di gelombang yang sama. Pendengar adalah sasaran komunikasi masa melalui media radio siaran. Komunikasi dapat dikatakan efektf, apabila pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya dan melakukan kegiatan yang diinginkan pembicara.
Dalam pehaman pada saat ini, pendengar (mahasiswa) radio bukan lagi objek yang menggunakan teliga untuk menyimak sebuah acara. Pendengar juga menggunakan nalar pikiran dan sekaligus empati dalam memilih siaran radio jika program siaran radio tidak sesuai, maka sikap mereka tidak sekedar memindahkan frekuensi ke gelombang siaran lain namun mereka mulai enggan untuk mendengar radio.
Menurut Williams (1987 : 15),[4] berbeda dengan jenis teknologi komunikasi terdahulu radio dan televisi merupakan sistem yang dirancang terutama untuk kepentingan transmisi dan penerimaan yang merupakan proses abstrak yang batasan isinya atau bahkan sama sekali tidak ada. Untuk itu radio yang mengudara saat ini (on aer) diharapkan mampu menyampaikan pesan-pesan dengan baik kepada pendengar dan menarik minat pendengar melalui komunikasi udara.
Berdasarkan dari latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Minat Mahasiswa Fakultas dakwah dan Komunikasi dalam Mendengarkan Radio RBT 90.0  FM (Study Kasus Mahasiswa Komunikasi UIN Suska Riau)

B.     Alasan Pemlihan Judul
Judul ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut :
1.      Bahwa program yang disajikan di Radio RBT 90.0 FM tidak menjadi pilihan utama pendengar karena perkembangan radio dan media massa yang pesat saat ini seperti televise, media cetak,dan media internet. Pendengarnya dapat mencariprogram hiburan yang ia senangi.
2.      Judul ini mempuyai relevansi dengan jurusan penulis yaitu ilmu komunikasi konsentrasi broadcasting.
3.      Motivasi bagi peulis untuk mengukur minat mahasiswa dalam mendengarkan program siaran Radio RBT 90.0 FM.

C.    Permasalah
1.      Identifikasi Masalah
Masaah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
a.    Bagaimana minat mahasiswa komunikasi dalam mendengar program siaran Radio RBT 90.0 FM saat ini?
b.    Faktor-faktor apa saja ang mempengaruhi minat tersebut?
c.    Bagaimana program siaran Radio RBT 90.0 FM dalam memberikan hiburan yang berkualitas?
d.   Program apa yang diminati mahasiswa komunikasi di Radio RBT 90.0 FM?
2.      Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
a.    Minat mahasiswa terhadap program siaran radio RBT 90.0 FM
b.    Faktor yang mempengaruhi minat tersebut?
c.    Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti mahasiswa komunikasi.

3.      Rumusan Masalah
Berdasarkan judul ini rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.    Bagaimanakah minat mahasiswa komunikasi terhadap program siaran Radio RBT 90.0 FM pada saat ini?
b.    Faktor-faktor yan mendorong minat mahasiswa komunikasi dalam mendengarkan program siaran Radio RBT 90.0 FM?

D.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.      Tjuan Penelitian
a.    Untuk mengetahui lebih jelas tentang minat mahasiswa dalam medengarkan program siaran Radio RBT 90.0 FM.
b.    Utuk mengetahui faktor-faktor ang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memdengarkan program siaran Radio RBT 90.0 FM.
2.      Kegunaan Penelitian
a.    Menambah pengetahuan mahasiswa khususnya penulis tentang minat mahasiswa saaat dalam mendengarkan rogram siaran Radio RBT 90.0 FM pada acara hiburan.
b.    Agar dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Radio RBT 90.0 FM untuk siaran radi kedepannya.
c.    Sebagai bahan referensi dan juga bahan bacaan bagi mahasiswa/I di perpustakaan.
E.     Penegasan Istiah
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjelaskan istilah yang terdapat dalam judul ini maka perlu ditegaskan istilah-istilah yangdianggap penting dalam penelitian ini sehingga tidak keluar dari jalur yang kaji diteliti, yaitu:



1.      Minat mahasiswa
Minat adalah suatu rasa ketertarikan yang lebih pada satu hal atau aktivitas tanpa ada menyerah (Djamar, 2002 : 157).[5] Jadi minat mahasiswa adalah suatu rasa ketertarikan akan sesuatu yang berhubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri ang dapat mempengaruhinya.
2.      Mendengarkan
Mendengarkan adalah suatu proses kegiatan menangkap atau mendengarkan suara.

3.      Program Siaran
Program siaran adalah acara atau kegiatan yang dipertunjukkan, disiarkan atau diperlombakan, program televisi atau radio dan sebagainya (kamus bahasa Indonesia, 2004 : 4).[6]
Dengan demikian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa dalam mendengarkan program siaran Radio RBT 90.0 FM.














F.     Sistematika Penulisan
 BAB I                     :    PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, alasan   pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah dan diakhiri dengan sitematika penulisan.
 BAB II                    :    KAJIAN TEORI DAN KONSEP OPERASIONAL
Pada bab ini akan diuraikan tentang landasan teori, kajian terdahulu dan konsep operasional.
 BAB III                  :    METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diurauikan tentang jenis pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data penelitian.




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti permasalahan dari kajian penelitian. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan teori yang saling berkaitan, abstraksi, dan proposisi bisa dihasilkan dan diuji secara ilmiah dan dapat dilakukan prediksi mengenai prilaku. Adapun teori yang dianggap relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.      Radio
a.      Pengertian Radio
Menurut Ningrum (2007 : 6),[7] Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi teliga atau pendengaran sehingga isi siarannya bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang.
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara mudulasi dan radiasi elektromaghnetik (gelombang elektromagnetik, (Romli, 2009 : 12).

b.      Fungsi Radio
Menurut Masduki (2004 : 9),[8] Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya menvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi factual melalui telinga pendengarnya.
Menurut Djuarto (2007 : 107),[9] dalam membuat atau menyusun siaran radio harus berpedoman ada tiga fungsi medium radi, yaitu :
1.    Siaran radio sebagai media penerangan (information).
2.    Siaran adio sebagai sarana pendidikan (education).
3.    Siaran radio sebagai temat hiburan (entertainment).

c.       Macam-macam Radio
Menurut Onong (1990 : 112),[10] radio siaran dibagi tiga bagian, yaitu :
1.    Radio siaran pemerintah
Badan radio siaran yang dimiliki dan disukai pemerintah. Pengelolaannya diserahkan pada salah satu departemen.
2.    Radio siaran semi pemerintah
Radio siaran ini merupakan milik perusahaan umum dibawah pengawasan sebuah korporasi yang bebas tetapi terikat oleh sebuah karakter untuk melaksanakan siarannya guna kepentingan umum diseluruh negeri.
3.    Radio siaran swasta
Dimiliki oleh perorangan yang sifatnya komersial. Sedangkan menurut Morissan (2008 : 80),[11] stasiun penyiaran dibagi menjadi empat jenis ini berlaku baik untuk stasiun penyiaran televisi maupun radio. Keempat jenis stasiun penyiaran itu adalah :
a.    Stasiun penyiaran swasta
b.    Stasiun penyiaran berlangganan
c.    Stasiun penyiaran public
d.   Stasiun penyiaran komunitas

d.      Keunggulan Radio
Menurut Romli (2009 : 19),[12] keunggulan radio adalah :
1.      Cepat dan langsung
Radio merupakan sarana tercepat dalam penyampaian informasi dibandingkan TV atau Koran. Peristiwa yang baru saja terjadi bisa didapatkan dan langsung disampaikan kepada pendengar tanpa proses rumit.
2.      Akrab
Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.
3.      Dekat
4.      Hangat
Panduan kata-kata, lagu, dan efek suara dalam siaran radio begitu terasa hangat dan mampu mempengaruhi emosi pendengarnya.
5.      Tanpa Batas
Siaran radio bisa disimak oleh biasa saja, menembus batas-batas geografis, demografis, suku, ras, agama, dan antar golongan, juga kelas sosial.

e.       Kelemahan Radio
Menurut Romli (2009 : 21),[13] yang merupakan kelemahan radio adalah :
1.      Selintas
siaran radio cepat hilang dan gampang dilupakan.
2.      Global
sajian informasi radio bersifat global tidak detail.
3.      Batas waktu
waktu siaran terbatas
4.      Beralur linier
program acara disajikan dan dinikmati pendengar berdasarkan urutan yang sudah ada.
5.      Mengandung gangguan
Saat mendengarkan program acara radio, pendengar terkadang mengalami gangguan secara teknis missal suara yang timbul tenggelam atau tidak jelas.


f.       Program radio
Program radio adalah rangkaian acara radio sepanjang hari (Munthe, 1996 : 62).[14] Acara radio sangat beragam yang terdiri dari acara apemutaran lagu (music program, obrolan atau bincang-bincang (talk show), dan program berita (news program). Menurut Onong (1990 : 77),[15] yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuasaan ialah daya tarik. Daya tarik ini yaitu :
1.         Music
2.         Kata-kata
3.         Efek suara (sound effects)
Hiburan adalah segala bentuk siaran ang bertujuan untuk menghibur audien  dalam bentuk musik, lagu, cerita, an permainan. Program yang termasuk kategori hiburan adaah drama, permainan (game), musik dan pertunjukan Morissan (2008 : 213).[16]
Agar siaran radio diminati pendengar untuk itu harus mempertimbangkan dalam menyiarkan suatu acara di radio sebagai berikut (Bahari, 1995 : 78)[17] :
a.    Harus memiliki vokal yang baik
b.    Memiliki kemampuan menumbuhkan imajinasi pendengar
c.    Kekayaan khasanah kata
d.   Kemahiran mengolah kata dan kalimat bahasa indonesia
e.    Dapat memastikan hal mana yang dibawa rileks dan hal yang mana harus dibawa secara serius
f.     Menguasai budaya daerah setempat
g.    Mengerti bahasa asing
h.    Dapat menyusun rangkaian acara sendiri
i.      Mempunyai jiwa kepemimpinan
j.      Lincah dan cepat membuat keputusan tepat
k.    Kaya inisiatif
l.      Intelensi
m.  Humor
Sedangkan menurut Morissan (2008 : 220),[18] secara umum program radio terdiri atas dua jenis, yaitu music dan informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam hal musik dan informasi. Program yang dibahas pada bagian ini adalah :
a.    Produksi berita radio
b.    Perbincangan (talk show)
c.    Hiburan
d.    Jingle

g.      Karakteristik Pendengar
Karakteristik pendengar terdiri dari :
1.      Heterogen
Masa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda usia, ras, suku, agama, strata sosial, latar belakang sosial-politik-budaya, dan kepentingan.
2.      Pribadi
Pendengar adalah individu-individu, bukan tim atau organisasi. Karenanya komunikasi yang erlangsung bersifat interpersonal (antar pribadi), yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”. Penyiar harus membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada satu orang saat siaran.
3.      Aktif
Pendengar radio siaran tidak pasif, tetapi berfikir, dapat melakukan interpretasi dan menilai apa yang didengarnya.
4.      Selektif
Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau stasiun radio mana saja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “meksa” pendengar stay tune digelombang yang sama tiap hari (Romli, 2009 : 21).[19]

2.      Minat
a.      Defenisi Minat
Dalam praktek sehari-hari kita menginginkan akan sesuatu hal yang didorong dari jiwa seseorang yang datang dari hati daam memandang benda atau mengenal sesuatu yang ada disekiarnya. Pada umumnya antara minat dan erhatian di anggapsama, tidak ada perbedaan, memang keduanya hampir sama, dalam praktek selal bergandengan satu sama yang lain. Minat merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang yang ditujukan pada suatu objek sebenarnya dimulai denga n adanya minat.
Minat adalah suatu gejala psikis atau jiwa yang sangat berkaitan dengan objek atau aktivitas terhadap perasaan senang pada suatu individu. Menurut Slameto minat adalah suatu rasa ketertarikan yang lebih pada suatu hal atau aktivitas tanpa adanya menyerah. Minat pada dasarnya adalah ketertarikan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka semakin besar minat pada sesuatu, (Djamar, 2002 : 157).[20] Jadi minat adalah suatu kemauan yang didorong dengan kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung secara tak sadar, (Abu Ahmadi, 2004 : 40).[21] Menurut Marpiare (1982 : 52),[22] minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran, dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka aau rasa takut yang mengarah individu kepada suatu pilihan tertentu.

Dari pengertian miat diatas dapat diketahui pada dasarnya menjelaskan bahwa minat itu merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan sesuatu yang ada pada dirinya, baik itu dari dalam maupun dari luar dirinya. Minat tersebut timbul pada diri untuk tertarik pada suatu objek, karena sesuai dengan kebutuhan dan keinginan yang datang dari hati dan jiwa, serta mencari apa makna yang ada pada dirinya atau suatu objek.

b.      Poses Timbulnya Minat
Minat merupakan hal yang terpenting pada diri kita, karna degan   adanya minat tertanam dihati untuk menyenangi akan sesuatu objek. Minat yang ada pada diri kita tidak terjadi, apabila tidak ada yang mendorongnya. Menurut sujanto (1986 : 92),[23] proses timbulnya minat pada diri kita antara lain:
1.      Adanya Kemauan
Kemauan merupakan dorongan yang memilikitujuan untuk dapat dikendalikan dan diatur oleh akal budi.
2.      Adanya Bakat
Setiap individu menyukai dan menyenani akan sesuatu hal, karna adanya bakat didalam diri kita untuk dikembangkan. Misalnya bakat menyanyi.
3.      Adanya Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang dapat menimbulkan minat, karna lingkungan merupakan tempat tinggal untuk melakukan kegiatan social.

c.       Hal-Hal Yang Mempengaruhi Minat
Minat seseorang yang terjadi disekitar dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik itu faktor dari dalam maupun faktor luar pada setiap individu. Adapun menurut Rahmat (2004 : 52),[24] yakni faktor faktor internal dan faktor eksternal.
Menurut Suryabrata (2008 : 129),[25] ada tiga istilah yang persamaannya sama menimbulkan rangsangan seseorang terhadap kebutuhan yaitu:
1.      Instink yaitu perangsang somatis dalam yang dibawa sejak lahir dan kekuatan instink tergantung kepada intensitas (besar-kecilnya) kebutuhan.
2.      Keinginan yaitu perangsang psikologis.
3.      Kebutuhan yaitu perangsang jasmani.
Menurut Freut (2008 : 130 ), beranggapan bahwa sumber perangsang dari luar memainkan peranan yang kurang penting jika dibandingkan dengan insting. Pada umumnya perangsang dari luar lebih sedikit pengaruhnya terhadap individu dari pada perangasang dari dalam sebab orang dapat menghindarkan diri dari perangsang dari luar tetapi tidak akan dapat melarikan diri dari perangsang dari dalam.
Menurut K.H Dewantara Sujanto (2006 : 3-4),[26] faktor yang mempengaruhi manusia berupa faktor dasar yaitu faktor bawaan yang dibawa sejak lahir baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat kebutuhan dan faktor dari luar berupa lingkungan yaitu segala sesuatu yang ada diluar manusia baik yang hidup maupun yang mati.
d.      Macam-Macam Minat
Menurut Hurlock (1980 : 155),[27] jenis minat dibagi dalam tiga kaegori, yaitu:
1.      Minat Pribadi, minat ini selalu menyangkut seseorang tertentu yang kuat pada masa remaja masih terbawa sampai masa dewasa yang menyebabkan seseorang bersifat egosentris.
2.      Minat Rekresional, sesuatu kegiatan yang memberikan kesegaran atau mengembalikan kekuatan dan kesegaan rohani sesudah lelah bekerja atau sesudah mengalami eresahan batin.
3.      Minat Sosial, keinginan untuk bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.

e.       Mahasiswa
Mahasiswa adalah sebuatan orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi disebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah universitas. Sepanjang sejarah, mahasiswa diberbagai Negara mengambil peran penting dalam sejarah suatu Negara.
Menurut KBBI mahasiwa adalah seseorang yang menuntut ilmu diperguruan tinggi. Didalam dunia pendidikan, status mahasiswa adalah status tertinggi seorang murid didunia pendidikan.


B.       KAJIAN TERDAHULU
Untuk membandingkan dengan penelitian lain sekaligus untuk melihat posisi penelitian ini, maka perlu dilihat penelitian-penelitian lain yang pernah dilakukan. Adapun kajian terdahulu yang sejenis dan relevan dengan penelitian ialah:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Hagay Mada Gael.s dengan judul “Hiburan Musik Siaran Radio Prambors Fm dan Minat Mendengar di Kalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuatitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran Radio Prambors Fm Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)”.[28] Dengan kesimpulan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tingkat minat mendengar dikalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara adalah tinggi. Dapat dilihat dari nama Prambors Fm tidak asing lagi ditelinga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dewi Tiphani dengan judul “Pengaruh Program IN THE MORNING Terhadap Minat Pendengar Radio Cendana 102,6 Fm”.[29] Dengan kesimpulan bahwa penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara program IN THE MORNING terhadap minat pendengar radio Cendana 102,6 Fm Pekanbaru yang dibuktikan dengan hasil pengolahan data regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS 17.0 For Windows. Adapun hasilnya yaitu nilai koefisien regresi pada penelitian Y= -1,515 + 0,376 X. Bilangan konstanta (a) sbesar -1,515 dan koefisien regresivariabel In The Morning sebesar 0,37 dengan T hitung 5,791atau lebih besar jika dibandingkan dengan T table =2,000. Selanjutnya tingkat signifikasi adalah 0,01 lebih kecil dibanding a = 0,05. Artinya bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Maulidar dengan judul “Strategi Programan Radio Fast 103,7 FM untuk Menarik Minat Pendngar (Study Komplek ADB 1,alue peunyareng, acebarat)”.[30] Dengan kesimpulan setelah penelitimenganalisis data dari quesiner yang telah diisi oleh 50 responden yang ada I komplek perumahan ADB 1, penulis mengetahui bahwa pendengar radio yang ada di komplek perumahan tersebut mayoritas mengetahui program-promram yang ada di radio Fast FM, akan tetapi mereka hanya meminati tiga program yang ada di radio Fast FM, meskipun mereka mengakui bahwa mereka menyukai semua program-program Fast FM.
C.      KERANGKA KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL
1.      KERANGKA KONSEPTUAL
Untuk memudahkan penelitian ini perlu dijabarkan konsep teoritis didalam konsep operasional. Penentuan konsep operasional dilakukan dengan cara menentukan indicator-indikator sehingga konsep yang bersifat abstrak dapat diukur.
Dalam penelitian ini terdapat dua variable, yaitu variable independen (X) dan variable depende (Y). yang menjadi variable X adalah minat mahasiswa sedangkan yang menjadi variable Y adalah radio suska 107,9 FM



 











Teori Uses and Gratiffication
 
 









2.      Konsep Operasional
Defenisi Operasinal adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang definisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung difinisi operasinal itu akan mununjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagian yang mengukur suatu variabel.
Hatch dan Farhady mendefinisikan variabel sebagai atribut seseorang, atau subjek yang memmpunyai “variasi” antar satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan yang lain.[31] Penelitian ini ada dua variabel :
a. variabel independen
Dalam penelitian ini  variabel independen (variabel bebas) X adalah minat mahasiswa yang terdir dari beberapaindikantor sebgai berikut :
1)      Orientasi program meliputi :
a.       music seperti lagu religi, lagu pop, lagu nusantara, lagu daerah, lagu nostalgia, dan lagu barat
b.      informasi seperti perbincangan
c.       berita seperti berita daerah dan berita olahraga
2)      durasi mendengar meliputi seberapa lama mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi mendengarkan Radio RBT 90.0 FM
a.       0-30 menit
b.      30-60 menit
c.       60-90 menit
d.      90-120 menit
3)      Frekuensi meliputi berapa kali mahasiswa mendengarkan program hiburan diradio RBT 90.0 FM
a.       6 sampai 7 kali
b.      4 sampai 5 kali
c.       2 sampai 3 kali
d.      2 kali
4)      Pengawalan meliputi
a.       mendiskusikan siaran : sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif
b.      sosialisasi : keluarga, teman sebaya, masyarakat.

b. Variabel dependen
dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (variabel terikat) Y adalah Radio RBT 90.0 FM yang memiliki indikantor dari :

3.      HIPOTESIS
Hipotesis penelitian adalah pernyataan sementara terhadap hasil penelitian. Hipotesil nol (Ho) yaitu hipotesis yang mempunyai bentuk dasar atau memiliki statement menyatakan tidak ada hubungan antara variable X dan variable Y yang akan diteliti.[32]
Hipotesis alternative (Ha) menyatakan hubungan yang berarti ada signifikan hubungan antara variable X tidak mempengaruhi variable Y.[33]
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan hipotesis penelitian ajukan :
Ho : Tidak terdapat minat mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi dalam mendengarkan radio RBT 90.0 FM
Ha : Terdapat minat mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi dalam mendengarkan radio RBT 90.0 FM







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN
Paradigma penelitian merupakan dasar pijakan untuk mencermati hakikat fenomeno atau gejala alam semesta yang dapat dipandang sebagai realitas tunggal, dan dapat pula dipandang sebagai realitas ganda.
Paradigm penelitian kuantitatif-positifisme melahirkan pendekatan-pendekatan paradigma positifisme dalam penelitian sosial dimana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang naturalistik, emperis dan behavioristik, dimana objek penelitian harus dapat direduksi menjadi fakta yang dapat diamati, tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna namun mementingkan fenomena yang tampak, serta serba bebas nilai atau objektif dengan menghilangkan sikap subjektif.[34] maka dari itu penelitian mengggunakan pendekatan kuantitatif, karena mempunyai prinsip objektifitik. Prinsip ini menganggap bahwa keteraturan dan hukum-hukum digeneralisasikan dalam fenomena sosial.
Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Menggunakan jenis eksplanatis karena penelitian yang berusaha menjelaskan korelasi antara gejala sosial satu  (variabel X) dengan gejala sosial lainnya (variabel Y), sekaligus menjawab mengapa itu terjadi melalui pengujian hipotesis.

B.     Waktu dan Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Radio RBT 90.0 FM) yang beralamat di Jl Rajawali Sakti No. 90D, Kel. Simpang Baru, Kec Tampan, Kota Pekanbaru
28293. Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan dari januari hingga maret.

C.    Populasi dan Sampel
1.      Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda yang ada disekitar kita. Hadari Nawawi menjelaskan bahwa dilihat dari penentuan sumber data, maka populasi dapat dibedakan menjadi populasi terbatas dan populasi tak terhingga.
a.       Populais terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif.
b.      Populasi tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenanya, luas populasi tak terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kuantitatif.
2.      Sampel
Menurut Sugiono (2011) sampel adaah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[35] Bila populasi besar, dan peneliti tidak munkin mempelajari semua yang pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang di ambil dari populasi harus betul-betul representatif.
D.    Teknik Pengumpulan Data
Sehubungan dengan masalah penelitian, maka karakter populasi dan sampel ini menggunakan teknik data kuesioner dan wawancara yang ilakukan secara bersama-sama dengan penjelasan, bahwa semua data utama dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Namun apabila ada beberapa hal yang membutuhkan penjelasan sumber data secara khusus, maka pengumpulan data dilakukan dengan wawancara.

1.      Kuisioner
Kuisioner yaitu serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diberikan untuk diisi oleh responden. Tujuan dari penyebaran kuisioner adalah mencari informasi ang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Bentuk ngket yang digunakan adalah angket langsung tertutup, yaitu angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami responden sendiri, kemudian semua alternative jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut. Responden cukup memberikan jawaban dari pertanyaan yang menurutnya sesuai dengan realitas yang dialaminya. Kuisioner ditunjukkan pada mahasiswa komunikasi.
Instrument penelitian menggunakan kuisioner yang dimana menggunakan skala likert dalam menyusun instrument. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang suatu objek sikap. Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sistematis oleh peneliti. Indicator-indikator dari variabel sikap terhadap objek merupakan titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh responden. Setiap pertanyaan ataupun pernyataan tersebut dihubungkan dengan jawaban responden dengan ungkapan kata-kata dengan memiliki skor sebagai berikut :
1.      Sangat Setuju (SS)                             Mendapat skor 5
2.      Setuju (S)                                           Mendapat skor 4
3.      Cukup Setuju (CS)                             Mendapat skor 3
4.      Tidak Setuju (TS)                               Mendapat skor 2
5.      Sangat Tidak Setuju (STS)                Mendapat skor 1



2.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah instrument pengumpulan adata ang sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data. Penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan perusahaan atau lembaga tersebut, baik itu foto-foto, arsip-arsip administrasi dan lain sebagainya.
E.     Uji Validitas dan Reliabilitas Data
1.      Validitas
Data yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dan data tersebut bersifat tetap dan dapat dipercaya. Data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya disebut data valid. Dan data yang dapat dipercaya adalah data reliable.

2.      Reliabilitas
Adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu ukuran yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel dapat dikatakan reliabel, apabila hasil alpha > 0,60 maka dikatakan reliabel. Dan hasil alpha < 0,60 maka data tidak reliabel.
F.     Teknik Analisis Data
Analisis ini untuk menganalisis data penelitian mengenai minta mahasiswa dalam mendengarkan Radio RBT 90.0 FM dalam perspektif mahasiswa komunikasi.
1.      Koefesien korelasi
Metode analisis korelasi product moment yaitu korelasi ang berguna untuk menentukan suatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penulisan ini adalah deskriptif kuantitatif menjelaskan permasalahan yang diteliti dengan bentuk angka-angka dengan rumusan korelasi product moment.
Adapun interpretasi terhadap nilai R hasil analisis korelasi adalah :
Interpretasi koefesien korelasi roduct moment
Interval Nilai r*
Interpretasi
0,00-0,199
Sangat Rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,559
Cukup Kuat
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat Kuat

2.      Persamaan Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi berguna untuk mendapatkan pengaruh antar variabel perdiktor terhadap variabel kriteriumnya atau meramalkan pengaruh variabel predictor terhadap variabel kriteriumnya.[36] Bentuk persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y= a+bX
Dimana :
Y = variabel tidak bebeas atau variabel terikat
X = variabel bebas
a  = nilai intercept konstan atau harga Y bila X = 0
b = koefesien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel depend yang didasarkan pada variabel independen.
3.      Uji t
Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikasi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan. Signifikasi pengaruh tersebut dapat di estimasi dengan membandingkan antara nilai t table dengan nilai t hitung. Apabila nilai t hitung lebih besar dari pada t table maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel maka variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.










Daftar Pustaka

Ahmadi, Abu. Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004.
DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2001.
Djamar Bahari Syaiful, Psikologi Belajar. Rineka Cita, Jakarta, 2002.
Effendi Uchjana Onong, Radio Siaran Teori dan Praktek, Mandar Maju, Bandung, 1990.
Morissan, Manajemen Media Penyiaran, Kencana, Jakarta, 2008.
Muntehe Ginting Moeryanto, Media Komunikasi Radio, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1996.
Ningrum Sari Fatma, Sukses Menjadi Penyiar, Scripwriter dan reporter Radi, Penyebar Swadaya, Jakarta, 2007.
Rahmat Djalaludin, Psikologi Komunikasi, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004.
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1994.
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, CV Alfa Beta, Bandung, 1999.



[1] Abu Ahmadi, Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), cet 1, Hlm 40.
[2] Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Praktis, (Jakarta : 2009), Cet 8, Hlm 28
[3] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta : Kencana, 2008), Cet 1, Hlm 213
[4]
[5] Bahari Syaiful Djmar, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cika, 2002), Hlm 157
[6] DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka, 2001), Hlm 4
[7] Fatmala Sari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scripwriter dan Reporter Radio,
(Jakarta : Penebar Swadaya, 2007), Hlm 6
[8] Masduki, Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar (Yogyakarta : LKiS, 2004), Cet. 3, Hlm. 9.
[9] Totok Djuarto, Mengelola Radio Siaran, (Semarang : PT. Dahara Prize, 2007), Hlm 107
[10] Onong Unchjana Effedy, Radio Siaran Teori Dan Praktek, (Bandung : Mandar Maju, 1990), Cet 2, Hlm 112
[11] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta : Kencana 2008), Cet. 1, Hlm. 80
[12] Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Praktis, (Jakarta : 2009), Cet 8, Hlm 19
[13] Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Praktis, (Jakarta : 2009), Cet 8, Hlm 21
[14] Moeryanto Ginting Muntehe, Media Komunikasi Radio, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996), Hlm 62
[15] Onong Unchjana Effedy, Radio Siaran Teori Dan Praktek, (Bandung : Mandar Maju, 1990), Cet 2, Hlm 77
[16] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta : Kencana 2008), Cet. 1, Hlm. 213
[17] Bahari Syaiful Djmar, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cika, 2002), Hlm 78

[18] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta : Kencana 2008), Cet. 1, Hlm. 220
[19] Asep Syamsul M.Romli, Jurnalistik Praktis, (Jakarta : 2009), Cet 8, Hlm 21
[20] Bahari Syaiful Djmar, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cika, 2002), Hlm 157
[21] Abu Ahmadi, Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), cet 1, Hlm 40.
[22] Andi, Marpiare, Psikologi Remaja (Surabaya : Usaha Nasional, 1982) Hlm. 52.
[23] Agus Sujanto dkk, Psikologi Kepribadian (Jakarta : PT Bumi Aksara, 1986), Hlm. 92.
[24] Djalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004) Cet. 2, Hlm. 52.
[25] Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2008), Hlm. 129.
[26] K.H Dewantara Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006), Hlm. 3-4
[27] Elezabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Seanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta :Erlangga, 19980), Hlm. 1980.
[28] Hagay Mada Gael.s. Hiburan Musik Siaran Radio Prammbos FM dan Minat Mendengar di Kalangan Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuatitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran Radio Prambors Fm Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara). 2015. Skripsi
[29] Dewi Tiphani. Pengaruh Program IN THE MORNING Terhadap Minat Pendengar Radio Cendana 102,6 Fm. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universita Riau. Pekanbaru. 2012. Skripsi
[30] Maulidar. Strategi Programan Radio Fast 103,7 FM untuk Menarik Minat Pendngar (Study Komplek ADB 1,alue peunyareng, acebarat). Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Teuku Umar (UTU). 2013. Skripsi
[31] Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methot, (Bandung : Alfa Beta, 2009), Hlm. 38
[32] Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Raja Grafindo, 2010), Hlm. 79
[33] Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Raja Grafindo, 2010), Hlm. 80

[34]  Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Raja Grafindo, 2010), Hlm. 40


[35] Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mexed Method), (Bandung : Alfa Beta, 2009) Hlm. 81.
[36] Husaini Husman, Pengantar Statistik (Yogyakarta : Bimi Asara, 2006), Hlm. 216.

No comments:

Post a Comment