|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
komunikasi masa sekarang ini sangat pesat, ini dapat dilihat dari perkembangan
ilmu penngetahuan dan teknologi seperti dari media elektronik dan cetak. Semua
media masa umumnya mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai alat memberikan
informasi artinya melalui isinya seseorang dapat mengetahui, memahami sesuatu
dan salah satu media komunikasi masa berupa radio.
Komunikasi
dalam media masa yang berlangsung dua arah dan diwarnai hubungan timbal balik
yang sangat mempengaruhi dalam kehidupan masyarakat, karena media tersebut
dapat menampilkan program-program acara yang menarik sehingga dapat diminati
masyarakat secara umum.
Program
acara radio sangat beragam, format isi siaran, gaya siaran dan bahasa siaran
semua itu diselaraskan dengan visi, misi dan target pendengar. Selain itu,
program radio juga disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, atau selera
pendengar. Sehingga rogram radio tidak akan terlepas dari komersial sebab acara
yang disiarkan radio selalu harus ada nilai jual bagi pendengarnya sehingga
acara yang disiarkan sesuai dengan keinginan masyarakat, sebab masyarakat
cenderung memilih program acara yang mereka anggap bagus hal ini sangat erat
kaitannya dengan minat.
Minat
adalah suatu kecenderungan yang menetap pada objek untuk merasa tertarik pada
bidang atau hal dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (W.S Winkel,
1984 : 30). Jadi minat disini adalah suatu kemauan yang didorong dengan
kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung secara tak
sadar (Abu Ahmadi, 2004 : 40).[1]
Menurut
Romli (2009 :28),[2]
program radio terdiri dari acara pemutaran lagu (music programe), obrolan atau bincang-bincang (talk show), dan rogram berita (news
program). Dan acaranya dapat dinikmati dalam segala suasana dan tempat
misalnya sambil tidur-tiduran, sambil mengendarai mobil, sambil menyelesaikan
tugas dan sebagainya.
Informasi dan
hiburan sudah menjadi kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-harinya untuk
memperoleh ilmu dan menambah wawasan serta informasi. Untuk itu radio berusaha
bertahan hidup dan harus mampu bersaing untuk memperoleh predikat terbaik dari
pendengarnya, dengan sajian-sajian program yang menarik dan salah satu daya
pikat yang dimanfaatkan radio siaran untuk menarik pendengar agar tetap setia
di frekuensinya dengan menyajikan hiburan dan informasi.
PT.
Radio Pesona Lembayung Swara Serumpun atau
yang lebih dikenal sebagai radio RBT FM
didirikan pada 5 tahun silam oleh beberapa orang direksi, diantaranya Deviana
Amenito, Amenito Sutra Sutresno, dan Endri Nurty.
Setelah beberapa
tahun Radio berjalan, kepemilikan saham dibeli oleh bapak Yuyun Hidayat Dan Anny
Firgus Hidayati. Dengan didukung cukup memadai dan sumber daya manusia yang
ahli, Radio RBT FM hadir ditengah masyarakat kota pekanbaru sebagai sarana
informasi, pendidikan dan juga hiburan.
Dengan Tagline
The Music Factory, Radio RBT FM
menghadirkan lagu-lagu dengan kualitas terbaik dan tentunya sesuai dengan
selera masyarakat kota pekanbaru yang membutuhkan hiburan dan Informasi.
Salah
satu program radio adalah musik yang berfungsi sebagai sarana hiburan antar
masyarakat, tidak hanya mendengarkan musik saja tetapi juga mecari info ringan
seperti tips kesehatan atau gaya hidup dan kirim-kirim salam. Menurut Morissan
(2008 : 213),[3]
program hiburan adalah bentuk siaran yang bertujuan untuk mnghibur audien dalam
bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Dengan adanya acara yang bernuansa hiburan
di radio RBT 90.0 FM diharapkan dapat memenuhi hasrat dan selera pendengar.
Mengingat
program siaran radio RBT 90.0 FM tidak lagi menjadi pilihan utama yang
disebabkan karena banyak pilihan dalam mencari hiburan lainnya yang disajikan
oleh stasiun TV, stasiun radio dan perkembangan internet. Penyiar pun tidak
bisa memaksa pendengar “stay tune” di
gelombang yang sama. Pendengar adalah sasaran komunikasi masa melalui media
radio siaran. Komunikasi dapat dikatakan efektf, apabila pendengar terpikat
perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengerti, tergerak hatinya dan melakukan
kegiatan yang diinginkan pembicara.
Dalam
pehaman pada saat ini, pendengar (mahasiswa) radio bukan lagi objek yang
menggunakan teliga untuk menyimak sebuah acara. Pendengar juga menggunakan
nalar pikiran dan sekaligus empati dalam memilih siaran radio jika program
siaran radio tidak sesuai, maka sikap mereka tidak sekedar memindahkan
frekuensi ke gelombang siaran lain namun mereka mulai enggan untuk mendengar
radio.
Menurut
Williams (1987 : 15),[4]
berbeda dengan jenis teknologi komunikasi terdahulu radio dan televisi
merupakan sistem yang dirancang terutama untuk kepentingan transmisi dan
penerimaan yang merupakan proses abstrak yang batasan isinya atau bahkan sama
sekali tidak ada. Untuk itu radio yang mengudara saat ini (on aer) diharapkan mampu menyampaikan pesan-pesan dengan baik
kepada pendengar dan menarik minat pendengar melalui komunikasi udara.
Berdasarkan
dari latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka dari itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Minat Mahasiswa Fakultas dakwah dan Komunikasi dalam
Mendengarkan Radio RBT 90.0 FM (Study
Kasus Mahasiswa Komunikasi UIN Suska Riau)
B.
Alasan
Pemlihan Judul
Judul
ini dipilih dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Bahwa
program yang disajikan di Radio RBT 90.0 FM tidak menjadi pilihan utama
pendengar karena perkembangan radio dan media massa yang pesat saat ini seperti
televise, media cetak,dan media internet. Pendengarnya dapat mencariprogram
hiburan yang ia senangi.
2. Judul
ini mempuyai relevansi dengan jurusan penulis yaitu ilmu komunikasi konsentrasi
broadcasting.
3. Motivasi
bagi peulis untuk mengukur minat mahasiswa dalam mendengarkan program siaran
Radio RBT 90.0 FM.
C.
Permasalah
1. Identifikasi
Masalah
Masaah
yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :
a. Bagaimana
minat mahasiswa komunikasi dalam mendengar program siaran Radio RBT 90.0 FM
saat ini?
b. Faktor-faktor
apa saja ang mempengaruhi minat tersebut?
c. Bagaimana
program siaran Radio RBT 90.0 FM dalam memberikan hiburan yang berkualitas?
d. Program
apa yang diminati mahasiswa komunikasi di Radio RBT 90.0 FM?
2. Batasan
Masalah
Adapun
batasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
a. Minat
mahasiswa terhadap program siaran radio RBT 90.0 FM
b. Faktor
yang mempengaruhi minat tersebut?
c. Dalam
penelitian ini, peneliti akan meneliti mahasiswa komunikasi.
3. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
judul ini rumusan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Bagaimanakah
minat mahasiswa komunikasi terhadap program siaran Radio RBT 90.0 FM pada saat
ini?
b. Faktor-faktor
yan mendorong minat mahasiswa komunikasi dalam mendengarkan program siaran
Radio RBT 90.0 FM?
D.
Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
1. Tjuan
Penelitian
a. Untuk
mengetahui lebih jelas tentang minat mahasiswa dalam medengarkan program siaran
Radio RBT 90.0 FM.
b. Utuk
mengetahui faktor-faktor ang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memdengarkan
program siaran Radio RBT 90.0 FM.
2. Kegunaan
Penelitian
a. Menambah
pengetahuan mahasiswa khususnya penulis tentang minat mahasiswa saaat dalam
mendengarkan rogram siaran Radio RBT 90.0 FM pada acara hiburan.
b. Agar
dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi Radio RBT 90.0 FM untuk siaran radi
kedepannya.
c. Sebagai
bahan referensi dan juga bahan bacaan bagi mahasiswa/I di perpustakaan.
E.
Penegasan
Istiah
Agar
tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjelaskan istilah yang terdapat dalam
judul ini maka perlu ditegaskan istilah-istilah yangdianggap penting dalam
penelitian ini sehingga tidak keluar dari jalur yang kaji diteliti, yaitu:
1. Minat
mahasiswa
Minat
adalah suatu rasa ketertarikan yang lebih pada satu hal atau aktivitas tanpa
ada menyerah (Djamar, 2002 : 157).[5]
Jadi minat mahasiswa adalah suatu rasa ketertarikan akan sesuatu yang
berhubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri ang dapat
mempengaruhinya.
2. Mendengarkan
Mendengarkan
adalah suatu proses kegiatan menangkap atau mendengarkan suara.
3. Program
Siaran
Program
siaran adalah acara atau kegiatan yang dipertunjukkan, disiarkan atau
diperlombakan, program televisi atau radio dan sebagainya (kamus bahasa
Indonesia, 2004 : 4).[6]
Dengan
demikian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa dalam
mendengarkan program siaran Radio RBT 90.0 FM.
F.
Sistematika
Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah,
alasan pemilihan judul, rumusan
masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penegasan istilah dan diakhiri dengan
sitematika penulisan.
BAB II : KAJIAN TEORI DAN KONSEP OPERASIONAL
Pada bab ini akan diuraikan tentang landasan teori,
kajian terdahulu dan konsep operasional.
BAB III :
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan diurauikan tentang jenis
pendekatan penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data
dan teknik analisis data penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Teori
Setiap penelitian memerlukan
kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti
permasalahan dari kajian penelitian. Untuk itu perlu disusun kerangka teori
yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan teori yang saling berkaitan,
abstraksi, dan proposisi bisa dihasilkan dan diuji secara ilmiah dan dapat
dilakukan prediksi mengenai prilaku. Adapun teori yang dianggap relevan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.
Radio
a.
Pengertian
Radio
Menurut
Ningrum (2007 : 6),[7]
Radio merupakan media massa auditif, yakni dikonsumsi teliga atau pendengaran
sehingga isi siarannya bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang.
Radio adalah
teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara mudulasi dan
radiasi elektromaghnetik (gelombang elektromagnetik, (Romli, 2009 : 12).
b.
Fungsi
Radio
Menurut
Masduki (2004 : 9),[8]
Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan
hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab
sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya
menvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi factual melalui telinga
pendengarnya.
Menurut Djuarto
(2007 : 107),[9]
dalam membuat atau menyusun siaran radio harus berpedoman ada tiga fungsi
medium radi, yaitu :
1. Siaran
radio sebagai media penerangan (information).
2. Siaran
adio sebagai sarana pendidikan (education).
3. Siaran
radio sebagai temat hiburan (entertainment).
c.
Macam-macam
Radio
Menurut Onong (1990 : 112),[10]
radio siaran dibagi tiga bagian, yaitu :
1. Radio
siaran pemerintah
Badan
radio siaran yang dimiliki dan disukai pemerintah. Pengelolaannya diserahkan
pada salah satu departemen.
2. Radio
siaran semi pemerintah
Radio
siaran ini merupakan milik perusahaan umum dibawah pengawasan sebuah korporasi yang
bebas tetapi terikat oleh sebuah karakter untuk melaksanakan siarannya guna
kepentingan umum diseluruh negeri.
3. Radio
siaran swasta
Dimiliki oleh perorangan yang sifatnya komersial.
Sedangkan menurut Morissan (2008 : 80),[11]
stasiun penyiaran dibagi menjadi empat jenis ini berlaku baik untuk stasiun
penyiaran televisi maupun radio. Keempat jenis stasiun penyiaran itu adalah :
a. Stasiun
penyiaran swasta
b. Stasiun
penyiaran berlangganan
c. Stasiun
penyiaran public
d. Stasiun
penyiaran komunitas
d.
Keunggulan
Radio
Menurut
Romli (2009 : 19),[12]
keunggulan radio adalah :
1. Cepat
dan langsung
Radio
merupakan sarana tercepat dalam penyampaian informasi dibandingkan TV atau
Koran. Peristiwa yang baru saja terjadi bisa didapatkan dan langsung disampaikan
kepada pendengar tanpa proses rumit.
2. Akrab
Radio
adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.
3. Dekat
4. Hangat
Panduan kata-kata, lagu, dan efek suara dalam siaran
radio begitu terasa hangat dan mampu mempengaruhi emosi pendengarnya.
5. Tanpa
Batas
Siaran radio bisa disimak oleh biasa saja, menembus
batas-batas geografis, demografis, suku, ras, agama, dan antar golongan, juga
kelas sosial.
e.
Kelemahan
Radio
Menurut
Romli (2009 : 21),[13]
yang merupakan kelemahan radio adalah :
1. Selintas
siaran
radio cepat hilang dan gampang dilupakan.
2. Global
sajian
informasi radio bersifat global tidak detail.
3. Batas
waktu
waktu
siaran terbatas
4. Beralur
linier
program acara disajikan dan dinikmati pendengar
berdasarkan urutan yang sudah ada.
5. Mengandung
gangguan
Saat mendengarkan program acara radio, pendengar
terkadang mengalami gangguan secara teknis missal suara yang timbul tenggelam
atau tidak jelas.
f.
Program
radio
Program
radio adalah rangkaian acara radio sepanjang hari (Munthe, 1996 : 62).[14]
Acara radio sangat beragam yang terdiri dari acara apemutaran lagu (music
program, obrolan atau bincang-bincang (talk show), dan program berita (news
program). Menurut Onong (1990 : 77),[15]
yang menyebabkan radio siaran mempunyai kekuasaan ialah daya tarik. Daya tarik
ini yaitu :
1.
Music
2.
Kata-kata
3.
Efek suara (sound
effects)
Hiburan
adalah segala bentuk siaran ang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, an
permainan. Program yang termasuk kategori hiburan adaah drama, permainan
(game), musik dan pertunjukan Morissan (2008 : 213).[16]
Agar siaran radio diminati pendengar
untuk itu harus mempertimbangkan dalam menyiarkan suatu acara di radio sebagai
berikut (Bahari, 1995 : 78)[17] :
a. Harus
memiliki vokal yang baik
b. Memiliki
kemampuan menumbuhkan imajinasi pendengar
c. Kekayaan
khasanah kata
d. Kemahiran
mengolah kata dan kalimat bahasa indonesia
e. Dapat
memastikan hal mana yang dibawa rileks dan hal yang mana harus dibawa secara
serius
f. Menguasai
budaya daerah setempat
g. Mengerti
bahasa asing
h. Dapat
menyusun rangkaian acara sendiri
i. Mempunyai
jiwa kepemimpinan
j. Lincah
dan cepat membuat keputusan tepat
k. Kaya
inisiatif
l. Intelensi
m. Humor
Sedangkan
menurut Morissan (2008 : 220),[18]
secara umum program radio terdiri atas dua jenis, yaitu music dan informasi.
Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai bentuk yang pada
intinya harus bisa memenuhi kebutuhan audien dalam hal musik dan informasi. Program
yang dibahas pada bagian ini adalah :
a. Produksi
berita radio
b. Perbincangan
(talk show)
c. Hiburan
d.
Jingle
g.
Karakteristik
Pendengar
Karakteristik pendengar terdiri dari :
1. Heterogen
Masa pendengar terdiri dari orang-orang yang berbeda
usia, ras, suku, agama, strata sosial, latar belakang sosial-politik-budaya,
dan kepentingan.
2. Pribadi
Pendengar adalah individu-individu, bukan tim atau
organisasi. Karenanya komunikasi yang erlangsung bersifat interpersonal (antar
pribadi), yakni penyiar dengan pendengar, dengan gaya “ngobrol”. Penyiar harus
membayangkan seolah-olah sedang berbicara kepada satu orang saat siaran.
3. Aktif
Pendengar radio siaran tidak pasif, tetapi berfikir,
dapat melakukan interpretasi dan menilai apa yang didengarnya.
4. Selektif
Pendengar dapat memilih gelombang, frekuensi, atau
stasiun radio mana saja sesuai selera. Penyiar tidak bisa “meksa” pendengar stay tune digelombang yang sama tiap
hari (Romli, 2009 : 21).[19]
2.
Minat
a.
Defenisi
Minat
Dalam
praktek sehari-hari kita menginginkan akan sesuatu hal yang didorong dari jiwa
seseorang yang datang dari hati daam memandang benda atau mengenal sesuatu yang
ada disekiarnya. Pada umumnya antara minat dan erhatian di anggapsama, tidak
ada perbedaan, memang keduanya hampir sama, dalam praktek selal bergandengan
satu sama yang lain. Minat merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang yang
ditujukan pada suatu objek sebenarnya dimulai denga n adanya minat.
Minat
adalah suatu gejala psikis atau jiwa yang sangat berkaitan dengan objek atau
aktivitas terhadap perasaan senang pada suatu individu. Menurut Slameto minat
adalah suatu rasa ketertarikan yang lebih pada suatu hal atau aktivitas tanpa
adanya menyerah. Minat pada dasarnya adalah ketertarikan akan suatu hubungan
antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri, semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut maka semakin besar minat pada sesuatu, (Djamar, 2002 : 157).[20]
Jadi minat adalah suatu kemauan yang didorong dengan kekuatan dari dalam yang
mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung secara tak sadar, (Abu Ahmadi, 2004 :
40).[21]
Menurut Marpiare (1982 : 52),[22]
minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran, dari
perasaan, harapan, pendirian, prasangka aau rasa takut yang mengarah individu
kepada suatu pilihan tertentu.
Dari
pengertian miat diatas dapat diketahui pada dasarnya menjelaskan bahwa minat
itu merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan sesuatu yang ada pada
dirinya, baik itu dari dalam maupun dari luar dirinya. Minat tersebut timbul
pada diri untuk tertarik pada suatu objek, karena sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan yang datang dari hati dan jiwa, serta mencari apa makna yang ada pada
dirinya atau suatu objek.
b.
Poses
Timbulnya Minat
Minat
merupakan hal yang terpenting pada diri kita, karna degan adanya minat tertanam dihati untuk menyenangi
akan sesuatu objek. Minat yang ada pada diri kita tidak terjadi, apabila tidak
ada yang mendorongnya. Menurut sujanto (1986 : 92),[23]
proses timbulnya minat pada diri kita antara lain:
1. Adanya
Kemauan
Kemauan merupakan dorongan yang memilikitujuan untuk
dapat dikendalikan dan diatur oleh akal budi.
2. Adanya
Bakat
Setiap individu menyukai dan menyenani akan sesuatu
hal, karna adanya bakat didalam diri kita untuk dikembangkan. Misalnya bakat
menyanyi.
3. Adanya
Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang dapat menimbulkan
minat, karna lingkungan merupakan tempat tinggal untuk melakukan kegiatan
social.
c.
Hal-Hal
Yang Mempengaruhi Minat
Minat
seseorang yang terjadi disekitar dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, baik itu
faktor dari dalam maupun faktor luar pada setiap individu. Adapun menurut
Rahmat (2004 : 52),[24]
yakni faktor faktor internal dan faktor eksternal.
Menurut
Suryabrata (2008 : 129),[25]
ada tiga istilah yang persamaannya sama menimbulkan rangsangan seseorang
terhadap kebutuhan yaitu:
1. Instink
yaitu perangsang somatis dalam yang dibawa sejak lahir dan kekuatan instink
tergantung kepada intensitas (besar-kecilnya) kebutuhan.
2. Keinginan
yaitu perangsang psikologis.
3. Kebutuhan
yaitu perangsang jasmani.
Menurut
Freut (2008 : 130 ), beranggapan bahwa sumber perangsang dari luar memainkan
peranan yang kurang penting jika dibandingkan dengan insting. Pada umumnya
perangsang dari luar lebih sedikit pengaruhnya terhadap individu dari pada
perangasang dari dalam sebab orang dapat menghindarkan diri dari perangsang
dari luar tetapi tidak akan dapat melarikan diri dari perangsang dari dalam.
Menurut
K.H Dewantara Sujanto (2006 : 3-4),[26]
faktor yang mempengaruhi manusia berupa faktor dasar yaitu faktor bawaan yang
dibawa sejak lahir baik yang bersifat kejiwaan maupun yang bersifat kebutuhan
dan faktor dari luar berupa lingkungan yaitu segala sesuatu yang ada diluar
manusia baik yang hidup maupun yang mati.
d.
Macam-Macam
Minat
Menurut
Hurlock (1980 : 155),[27]
jenis minat dibagi dalam tiga kaegori, yaitu:
1. Minat
Pribadi, minat ini selalu menyangkut seseorang tertentu yang kuat pada masa
remaja masih terbawa sampai masa dewasa yang menyebabkan seseorang bersifat egosentris.
2. Minat
Rekresional, sesuatu kegiatan yang memberikan kesegaran atau mengembalikan
kekuatan dan kesegaan rohani sesudah lelah bekerja atau sesudah mengalami
eresahan batin.
3. Minat
Sosial, keinginan untuk bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
e.
Mahasiswa
Mahasiswa
adalah sebuatan orang yang sedang menempuh pendidikan tinggi disebuah perguruan
tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan yang paling umum adalah
universitas. Sepanjang sejarah, mahasiswa diberbagai Negara mengambil peran penting
dalam sejarah suatu Negara.
Menurut
KBBI mahasiwa adalah seseorang yang menuntut ilmu diperguruan tinggi. Didalam
dunia pendidikan, status mahasiswa adalah status tertinggi seorang murid
didunia pendidikan.
B.
KAJIAN
TERDAHULU
Untuk
membandingkan dengan penelitian lain sekaligus untuk melihat posisi penelitian
ini, maka perlu dilihat penelitian-penelitian lain yang pernah dilakukan.
Adapun kajian terdahulu yang sejenis dan relevan dengan penelitian ialah:
Pertama,
penelitian yang dilakukan oleh Hagay Mada Gael.s dengan judul “Hiburan Musik
Siaran Radio Prambors Fm dan Minat Mendengar di Kalangan Mahasiswa (Studi
Deskriptif Kuatitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran Radio Prambors Fm
Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara)”.[28]
Dengan kesimpulan Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tingkat
minat mendengar dikalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sumatera Utara adalah tinggi. Dapat dilihat dari nama Prambors Fm
tidak asing lagi ditelinga Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Sumatera Utara.
Kedua,
penelitian yang dilakukan oleh Dewi Tiphani dengan judul “Pengaruh Program IN THE MORNING Terhadap Minat Pendengar Radio
Cendana 102,6 Fm”.[29]
Dengan kesimpulan bahwa penelitian ini terdapat pengaruh yang signifikan antara
program IN THE MORNING terhadap minat
pendengar radio Cendana 102,6 Fm Pekanbaru yang dibuktikan dengan hasil
pengolahan data regresi linear sederhana dengan menggunakan program SPSS 17.0 For Windows. Adapun hasilnya yaitu nilai koefisien regresi pada
penelitian Y= -1,515 + 0,376 X. Bilangan konstanta (a) sbesar -1,515 dan
koefisien regresivariabel In The Morning sebesar 0,37 dengan T hitung 5,791atau
lebih besar jika dibandingkan dengan T table =2,000. Selanjutnya tingkat
signifikasi adalah 0,01 lebih kecil dibanding a = 0,05. Artinya bahwa Ha diterima
dan Ho ditolak.
Ketiga,
penelitian yang dilakukan oleh Maulidar dengan judul “Strategi Programan Radio
Fast 103,7 FM untuk Menarik Minat Pendngar (Study Komplek ADB 1,alue
peunyareng, acebarat)”.[30]
Dengan kesimpulan setelah penelitimenganalisis data dari quesiner yang telah
diisi oleh 50 responden yang ada I komplek perumahan ADB 1, penulis mengetahui
bahwa pendengar radio yang ada di komplek perumahan tersebut mayoritas
mengetahui program-promram yang ada di radio Fast FM, akan tetapi mereka hanya
meminati tiga program yang ada di radio Fast FM, meskipun mereka mengakui bahwa
mereka menyukai semua program-program Fast FM.
C.
KERANGKA
KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL
1.
KERANGKA
KONSEPTUAL
Untuk
memudahkan penelitian ini perlu dijabarkan konsep teoritis didalam konsep
operasional. Penentuan konsep operasional dilakukan dengan cara menentukan
indicator-indikator sehingga konsep yang bersifat abstrak dapat diukur.
Dalam penelitian
ini terdapat dua variable, yaitu variable independen (X) dan variable depende
(Y). yang menjadi variable X adalah minat mahasiswa sedangkan yang menjadi
variable Y adalah radio suska 107,9 FM
|
2. Konsep Operasional
Defenisi Operasinal adalah definisi
yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang definisikan yang dapat diamati.
Secara tidak langsung difinisi operasinal itu akan mununjuk alat pengambil data
yang cocok digunakan atau mengacu pada bagian yang mengukur suatu variabel.
Hatch dan Farhady mendefinisikan variabel sebagai
atribut seseorang, atau subjek yang memmpunyai “variasi” antar satu orang
dengan yang lain atau satu objek dengan yang lain.[31]
Penelitian ini ada dua variabel :
a. variabel independen
Dalam penelitian ini variabel independen (variabel bebas) X adalah
minat mahasiswa yang terdir dari beberapaindikantor sebgai berikut :
1) Orientasi
program meliputi :
a. music
seperti lagu religi, lagu pop, lagu nusantara, lagu daerah, lagu nostalgia, dan
lagu barat
b. informasi
seperti perbincangan
c. berita
seperti berita daerah dan berita olahraga
2) durasi
mendengar meliputi seberapa lama mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi mendengarkan
Radio RBT 90.0 FM
a. 0-30
menit
b. 30-60
menit
c. 60-90
menit
d. 90-120
menit
3) Frekuensi
meliputi berapa kali mahasiswa mendengarkan program hiburan diradio RBT 90.0 FM
a. 6
sampai 7 kali
b. 4
sampai 5 kali
c. 2
sampai 3 kali
d. ≤ 2
kali
4) Pengawalan
meliputi
a. mendiskusikan
siaran : sangat aktif, aktif, cukup aktif, kurang aktif
b. sosialisasi
: keluarga, teman sebaya, masyarakat.
b. Variabel dependen
dalam
penelitian ini yang menjadi variabel dependen (variabel terikat) Y adalah Radio
RBT 90.0 FM yang memiliki indikantor dari :
3.
HIPOTESIS
Hipotesis penelitian adalah
pernyataan sementara terhadap hasil penelitian. Hipotesil nol (Ho) yaitu
hipotesis yang mempunyai bentuk dasar atau memiliki statement menyatakan tidak
ada hubungan antara variable X dan variable Y yang akan diteliti.[32]
Hipotesis alternative (Ha) menyatakan hubungan yang
berarti ada signifikan hubungan antara variable X tidak mempengaruhi variable
Y.[33]
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan
hipotesis penelitian ajukan :
Ho : Tidak terdapat minat mahasiswa fakultas dakwah
dan komunikasi dalam mendengarkan radio RBT 90.0 FM
Ha : Terdapat minat mahasiswa fakultas dakwah dan
komunikasi dalam mendengarkan radio RBT 90.0 FM
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A.
JENIS
DAN PENDEKATAN PENELITIAN
Paradigma penelitian merupakan
dasar pijakan untuk mencermati hakikat fenomeno atau gejala alam semesta yang
dapat dipandang sebagai realitas tunggal, dan dapat pula dipandang sebagai
realitas ganda.
Paradigm penelitian kuantitatif-positifisme
melahirkan pendekatan-pendekatan paradigma positifisme dalam penelitian sosial
dimana objek penelitian dilihat memiliki keberaturan yang naturalistik, emperis
dan behavioristik, dimana objek penelitian harus dapat direduksi menjadi fakta
yang dapat diamati, tidak terlalu mementingkan fakta sebagai makna namun
mementingkan fenomena yang tampak, serta serba bebas nilai atau objektif dengan
menghilangkan sikap subjektif.[34]
maka dari itu penelitian mengggunakan pendekatan kuantitatif, karena mempunyai
prinsip objektifitik. Prinsip ini menganggap bahwa keteraturan dan hukum-hukum
digeneralisasikan dalam fenomena sosial.
Pendekatan kuantitatif merupakan
pendekatan yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya
dapat digeneralisasikan. Menggunakan jenis eksplanatis karena penelitian yang
berusaha menjelaskan korelasi antara gejala sosial satu (variabel X) dengan gejala sosial lainnya
(variabel Y), sekaligus menjawab mengapa itu terjadi melalui pengujian
hipotesis.
B.
Waktu
dan Lokasi penelitian
Penelitian
dilakukan di Radio RBT 90.0 FM) yang beralamat di Jl Rajawali Sakti No. 90D,
Kel. Simpang Baru, Kec Tampan, Kota Pekanbaru
28293. Adapun waktu penelitian akan
dilaksanakan dari januari hingga maret.
C.
Populasi
dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga
objek dan benda-benda yang ada disekitar kita. Hadari Nawawi menjelaskan bahwa
dilihat dari penentuan sumber data, maka populasi dapat dibedakan menjadi
populasi terbatas dan populasi tak terhingga.
a. Populais
terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batasnya secara
kuantitatif.
b. Populasi
tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat
ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenanya, luas populasi tak
terhingga dan hanya dapat dijelaskan secara kuantitatif.
2.
Sampel
Menurut Sugiono (2011) sampel adaah
bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.[35]
Bila populasi besar, dan peneliti tidak munkin mempelajari semua yang pada
populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan
mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang di ambil
dari populasi harus betul-betul representatif.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Sehubungan dengan masalah penelitian,
maka karakter populasi dan sampel ini menggunakan teknik data kuesioner dan
wawancara yang ilakukan secara bersama-sama dengan penjelasan, bahwa semua data
utama dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Namun apabila ada beberapa
hal yang membutuhkan penjelasan sumber data secara khusus, maka pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara.
1.
Kuisioner
Kuisioner yaitu serangkaian atau
daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian diberikan untuk
diisi oleh responden. Tujuan dari penyebaran kuisioner adalah mencari informasi
ang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila
responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
daftar pertanyaan. Bentuk ngket yang digunakan adalah angket langsung tertutup,
yaitu angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan
yang dialami responden sendiri, kemudian semua alternative jawaban yang harus
dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut. Responden cukup
memberikan jawaban dari pertanyaan yang menurutnya sesuai dengan realitas yang
dialaminya. Kuisioner ditunjukkan pada mahasiswa komunikasi.
Instrument penelitian menggunakan
kuisioner yang dimana menggunakan skala likert dalam menyusun instrument. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang suatu objek sikap.
Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sistematis oleh
peneliti. Indicator-indikator dari variabel sikap terhadap objek merupakan
titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi oleh
responden. Setiap pertanyaan ataupun pernyataan tersebut dihubungkan dengan
jawaban responden dengan ungkapan kata-kata dengan memiliki skor sebagai
berikut :
1. Sangat
Setuju (SS) Mendapat
skor 5
2. Setuju
(S) Mendapat
skor 4
3. Cukup
Setuju (CS) Mendapat
skor 3
4. Tidak
Setuju (TS) Mendapat
skor 2
5. Sangat
Tidak Setuju (STS) Mendapat
skor 1
2.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah instrument
pengumpulan adata ang sering digunakan dalam berbagai metode pengumpulan data.
Penelitian ini penulis mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan perusahaan
atau lembaga tersebut, baik itu foto-foto, arsip-arsip administrasi dan lain
sebagainya.
E.
Uji
Validitas dan Reliabilitas Data
1.
Validitas
Data yang baik adalah data yang sesuai
dengan kenyataan yang sebenarnya, dan data tersebut bersifat tetap dan dapat
dipercaya. Data yang sesuai dengan keadaan sebenarnya disebut data valid. Dan
data yang dapat dipercaya adalah data reliable.
2.
Reliabilitas
Adalah indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu ukuran yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel
dapat dikatakan reliabel, apabila hasil alpha > 0,60 maka dikatakan
reliabel. Dan hasil alpha < 0,60 maka data tidak reliabel.
F.
Teknik
Analisis Data
Analisis ini untuk menganalisis data
penelitian mengenai minta mahasiswa dalam mendengarkan Radio RBT 90.0 FM dalam
perspektif mahasiswa komunikasi.
1.
Koefesien
korelasi
Metode analisis korelasi product
moment yaitu korelasi ang berguna untuk menentukan suatu besaran yang
menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel dengan variabel lain. Teknik
analisis data yang digunakan penulis dalam penulisan ini adalah deskriptif
kuantitatif menjelaskan permasalahan yang diteliti dengan bentuk angka-angka
dengan rumusan korelasi product moment.
Adapun interpretasi terhadap nilai R hasil analisis
korelasi adalah :
Interpretasi koefesien korelasi roduct moment
Interval Nilai
r*
|
Interpretasi
|
0,00-0,199
|
Sangat Rendah
|
0,20-0,399
|
Rendah
|
0,40-0,559
|
Cukup Kuat
|
0,60-0,799
|
Kuat
|
0,80-1,000
|
Sangat Kuat
|
2.
Persamaan
Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi berguna untuk
mendapatkan pengaruh antar variabel perdiktor terhadap variabel kriteriumnya
atau meramalkan pengaruh variabel predictor terhadap variabel kriteriumnya.[36]
Bentuk persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :
Y= a+bX
Dimana :
Y = variabel tidak bebeas atau variabel terikat
X = variabel bebas
a = nilai
intercept konstan atau harga Y bila X = 0
b = koefesien regresi, yaitu angka peningkatan atau
penurunan variabel depend yang didasarkan pada variabel independen.
3.
Uji
t
Uji t yaitu suatu uji untuk
mengetahui signifikasi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara individual dan menganggap dependen yang lain konstan.
Signifikasi pengaruh tersebut dapat di estimasi dengan membandingkan antara
nilai t table dengan nilai t hitung. Apabila nilai t hitung lebih besar dari pada
t table maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel
dependen, sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari pada t tabel maka
variabel independen secara individual tidak mempengaruhi variabel dependen.
Daftar
Pustaka
Ahmadi, Abu. Supriyono, Widodo, Psikologi Belajar, PT. Rineka Cipta,
Jakarta, 2004.
DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka, Jakarta, 2001.
Djamar
Bahari Syaiful, Psikologi Belajar.
Rineka Cita, Jakarta, 2002.
Effendi Uchjana Onong, Radio Siaran Teori dan Praktek, Mandar
Maju, Bandung, 1990.
Morissan,
Manajemen Media Penyiaran, Kencana,
Jakarta, 2008.
Muntehe Ginting Moeryanto, Media Komunikasi Radio, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta, 1996.
Ningrum Sari Fatma, Sukses Menjadi Penyiar, Scripwriter dan
reporter Radi, Penyebar Swadaya, Jakarta, 2007.
Rahmat
Djalaludin, Psikologi Komunikasi,
Remaja Rosda Karya, Bandung, 2004.
Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1994.
Sugiono,
Metode Penelitian Bisnis, CV Alfa
Beta, Bandung, 1999.
[1] Abu Ahmadi,
Supriyono, Psikologi Belajar,
(Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), cet 1, Hlm 40.
[2] Asep Syamsul M.Romli,
Jurnalistik Praktis, (Jakarta :
2009), Cet 8, Hlm 28
[5] Bahari Syaiful Djmar,
Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka
Cika, 2002), Hlm 157
[6] DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta :
Balai Pustaka, 2001), Hlm 4
[7] Fatmala Sari Ningrum,
Sukses Menjadi Penyiar, Scripwriter dan
Reporter Radio,
(Jakarta : Penebar Swadaya,
2007), Hlm 6
[8] Masduki, Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme
Reporter dan Penyiar (Yogyakarta : LKiS, 2004), Cet. 3, Hlm. 9.
[9] Totok Djuarto, Mengelola Radio Siaran, (Semarang : PT.
Dahara Prize, 2007), Hlm 107
[10] Onong Unchjana
Effedy, Radio Siaran Teori Dan Praktek, (Bandung : Mandar Maju, 1990),
Cet 2, Hlm 112
[11] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta :
Kencana 2008), Cet. 1, Hlm. 80
[12] Asep Syamsul M.Romli,
Jurnalistik Praktis, (Jakarta :
2009), Cet 8, Hlm 19
[13] Asep Syamsul M.Romli,
Jurnalistik Praktis, (Jakarta :
2009), Cet 8, Hlm 21
[14] Moeryanto Ginting
Muntehe, Media Komunikasi Radio,
(Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1996), Hlm 62
[15] Onong Unchjana
Effedy, Radio Siaran Teori Dan Praktek,
(Bandung : Mandar Maju, 1990), Cet 2, Hlm 77
[16] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta :
Kencana 2008), Cet. 1, Hlm. 213
[17] Bahari Syaiful Djmar,
Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka
Cika, 2002), Hlm 78
[18] Morissan, Manajemen Media Penyiaran, (Jakarta :
Kencana 2008), Cet. 1, Hlm. 220
[19] Asep Syamsul M.Romli,
Jurnalistik Praktis, (Jakarta :
2009), Cet 8, Hlm 21
[20] Bahari Syaiful Djmar,
Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka
Cika, 2002), Hlm 157
[21] Abu Ahmadi,
Supriyono, Psikologi Belajar,
(Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), cet 1, Hlm 40.
[22] Andi, Marpiare, Psikologi Remaja (Surabaya : Usaha
Nasional, 1982) Hlm. 52.
[25] Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, (Jakarta : PT
Raja Grafindo Persada, 2008), Hlm. 129.
[26] K.H Dewantara
Sujanto, Psikologi Kepribadian,
(Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006), Hlm. 3-4
[27] Elezabeth Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Seanjang Rentang Kehidupan, (Jakarta :Erlangga, 19980), Hlm. 1980.
[28] Hagay Mada Gael.s.
Hiburan Musik Siaran Radio Prammbos FM dan Minat Mendengar di Kalangan
Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuatitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran
Radio Prambors Fm Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara). 2015. Skripsi
[29] Dewi
Tiphani. Pengaruh Program IN THE MORNING
Terhadap Minat Pendengar Radio Cendana 102,6 Fm. Program Studi Ilmu Komunikasi.
Universita Riau. Pekanbaru. 2012. Skripsi
[30] Maulidar. Strategi Programan
Radio Fast 103,7 FM untuk Menarik Minat Pendngar (Study Komplek ADB 1,alue
peunyareng, acebarat). Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Teuku Umar
(UTU). 2013. Skripsi
[31] Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methot,
(Bandung : Alfa Beta, 2009), Hlm. 38
[32] Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
(Jakarta : Raja Grafindo, 2010), Hlm. 79
[33] Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
(Jakarta : Raja Grafindo, 2010), Hlm. 80
[35] Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mexed Method),
(Bandung : Alfa Beta, 2009) Hlm. 81.
[36] Husaini Husman, Pengantar Statistik (Yogyakarta : Bimi
Asara, 2006), Hlm. 216.
No comments:
Post a Comment